GarudaNews (BOGOR) – Dugaan kasus keracunan makanan kembali mencuat. kali ini menimpa siswa SDN Ciangsana 02, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Kesehatan bergerak cepat melakukan penanganan dan investigasi atas insiden tersebut, Kamis (16/10).
Laporan awal berasal dari Puskesmas Ciangsana, setelah tujuh siswa mengeluhkan gejala seperti mual, muntah, pusing, dan sakit perut usai mengonsumsi makanan yang didistribusikan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menu yang disajikan saat itu terdiri dari nasi putih, ayam goreng tepung asam manis, tahu goreng, sayuran campur, dan buah jeruk. Gejala mulai muncul sekitar pukul 11.15 WIB dengan masa inkubasi singkat, sekitar 15 menit setelah konsumsi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Fusia Meidiawaty menyatakan, bahwa semua siswa yang terdampak langsung ditangani oleh tim medis dan menjalani rawat jalan di Puskesmas Ciangsana. “Seluruh siswa sudah diperbolehkan pulang pada hari yang sama dan kondisi mereka membaik tanpa perlu rawat inap,” ungkapnya.
Fusia juga menyebutkan, pihaknya telah menerjunkan tim investigasi ke lokasi produksi makanan milik SPPH Ciangsana yang dikelola Yayasan Rumika Peduli Bangsa selaku penyedia makanan bagi 3.034 siswa dari 10 sekolah di wilayah tersebut.
Langkah cepat yang telah dilakukan yaitu pelacakan populasi berisiko, pemantauan gejala lanjutan selama masa inkubasi, pengambilan sampel makanan untuk uji laboratorium, serta edukasi tentang keamanan pangan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Seluruh Kepala Puskesmas di Kabupaten Bogor juga kami minta meningkatkan kewaspadaan dan monitoring terhadap distribusi makanan MBG di sekolah-sekolah,” tutup Fusia.
Editor : Eby